Pages

Kamis, 04 Desember 2014

Ka Malabar

Kereta api Malabar adalah kereta api dengan kelas campuran ekonomi AC, bisnis, dan eksekutif yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia di Jawa serta melayani jurusan Bandung-Malang via Kediri, pergi pulang. KA Malabar merupakan satu-satunya KA yang merangkai seluruh kelas, yaitu ekonomi (AC), bisnis, eksekutif, dan barang dalam satu rangkaian.
Nama kereta api Malabar diambil dari nama gunung berapi yaitu Gunung Malabar. Gunung ini terletak di bagian selatan Kabupaten Bandung dengan titik tertinggi 2.343 meter di atas permukaan air laut. Namun sebagian orang mengatakan nama Malabar tersebut berasal dari singkatan dari jurusan akhir kereta ini, yakni Malang-Bandung Raya.

Pada hari Jumat, tanggal 30 April 2010, pukul 15.30 meluncur perjalanan perdana KA Malabar (Malang–Bandung Raya) secara bersamaan baik dari stasiun Bandung maupun dari stasiun Malang. Peresmian dari stasiun Bandung akan dilakukan oleh Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, Dirjen Perkeretaapian Tundjung Inderawan, dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, didampingi pejabat terkait lainnya.
Sesuai jadwal perjalanannya, KA Malabar yang menempuh jarak sejauh 779 km ini dijadwalkan tiba di Stasiun Malang pukul 10.06 WIB dengan melewati beberapa stasiun pemberhentian, yaitu Kiaracondong, Cipeundeuy, Tasikmalaya, Banjar, Karanganyar,Kutoarjo, Yogyakarta, Solo Balapan, Paron, Madiun, Nganjuk, Kediri, Tulungagung, Blitar, Wlingi, dan Kepanjen. Adapun perjalanan KA Malabar dari Malang dijadwalkan tiba di stasiun Bandung pukul 06.04 WIB.
KA Malabar adalah perwujudan dari aspirasi masyarakat yang menginginkan adanya kereta api dari Bandung langsung menuju Malang, Jawa Timur. Masyarakat tinggal memilih kelas KA yang diinginkan sesuai kemampuannya, karena disediakan 3 macam kelas sekaligus yaitu eksekutif, bisnis, dan ekonomi plus.
Rangkaian KA Malabar terdiri dari 3 kereta kelas eksekutif, 2 kereta kelas bisnis, 2 kereta kelas ekonomi AC, 1 kereta makan, dan 2 kereta bagasi. Keseluruhan KA memakai AC, serta tarifnya, untuk gerbong eksekutif, Rp200.000,00, bisnis Rp180.000,00, dan ekonomi AC Rp120.000,00.
 

0 komentar:

Posting Komentar