Pages

KA Gajayana

Kereta api Gajayana adalah kereta api kelas eksekutif yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) di Pulau Jawa dengan jurusan Malang-Jakarta Kota, dan sebaliknya.

KA Bima

Kereta api Bima adalah kereta api kelas eksekutif satwa sekelas argo yang dioperasikan PT Kereta Api Indonesia (Persero) di Pulau Jawa dengan jurusan Stasiun Gambir (GMR) - Stasiun Surabaya Gubeng (SGU) dan Stasiun Surabaya Gubeng (SGU) - Stasiun Malang (ML) dan sebaliknya dengan melewati jalur selatan.

KA Malabar

Kereta api Malabar adalah kereta api dengan kelas campuran ekonomi AC, bisnis, dan eksekutif yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia di Jawa serta melayani jurusan Bandung-Malang via Kediri, pergi pulang.

KA Majapahit

Kereta api Majapahit adalah nama Ekonomi AC yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia di Jawa dengan rute Malang - Pasar Senen dan sebaliknya.

KA Matarmaja

KA Matarmaja Adalah Kereta Api Penumpang Kelas Ekonomi AC yang dimiliki dan dioperasikan PT Kereta Api Indonesia yang melayani koridor Malang Kotabaru-Pasar Senen.

KA Jayabaya Utara

Kereta api Jayabaya adalah kereta api kelas ekonomi AC milik PT Kereta Api Indonesia di Jawa yang melayani rute Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi-Malang Kotabaru pp

KA Tawang Alun

Kereta api Tawang Alun adalah kereta api ekonomi dengan tujuan Banyuwangi Baru-Malang Kota Lama PP. Berangkat dari Stasiun Banyuwangi Baru pukul 05.15 pagi dan tiba di Stasiun Malang Kotalama pukul 12.47.

KA Malioboro Ekspress

Kereta api Malioboro Ekspres adalah kereta api kelas Eksekutif dan Ekonomi AC yang dioperasikan PT Kereta Api Indonesia (Persero) di Pulau Jawa dengan jurusan Malang Kota Baru-Yogyakarta Tugu via Madiun dan Blitar dan sebaliknya. Kereta api ini diambil dari nama jalan di Kota Yogyakarta yakni Jalan Malioboro.

Kamis, 04 Desember 2014

Ka Majapahit

Kereta api Majapahit adalah kereta api penumpang kelas ekonomi AC yang dimiliki dan dioperasikan PT Kereta Api Indonesia yang melayani koridor Malang Kota Baru - Jakarta Pasar Senen Via Semarang dan Sebaliknya.
Rangkaian yang digunakan merupakan rangkaian buatan PT.INKA. Awalnya kereta api ini bernama Senja Kediri yang diluncurkan sejak 5 Desember 2009 dengan rute Kediri - Semarang - Pasar Senen menggunakan rangkaian kelas bisnis. Lalu pada tanggal 23 Desember 2009 rute kereta ini diperpanjang hingga Kota Tulungagung dengan jadwal kedatangan pukul 06.15 di Tulungagung dan pada tanggal 1 Juli 2011 diperpanjang hingga Stasiun Malang (dengan uji coba sejak 27 Juni 2011). Dan seiring dengan berlakunya Grafik Perjalanan KA (GAPEKA) 2011 yang efektif pada 1 Maret 2012, maka mulai tanggal tersebut KA Senja Kediri berubah nama menjadi KA Senja Singosari. Nama "Singosari" diambil dari nama Kerajaan Singosari yang dulunya berpusat di Malang. Kemudian pada tanggal 21 September 2012 KA Senja Singosari resmi dihapus dan digantikan dengan KA Majapahit dengan nomor GAPEKA 93L-94L.







Ka Malabar

Kereta api Malabar adalah kereta api dengan kelas campuran ekonomi AC, bisnis, dan eksekutif yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia di Jawa serta melayani jurusan Bandung-Malang via Kediri, pergi pulang. KA Malabar merupakan satu-satunya KA yang merangkai seluruh kelas, yaitu ekonomi (AC), bisnis, eksekutif, dan barang dalam satu rangkaian.
Nama kereta api Malabar diambil dari nama gunung berapi yaitu Gunung Malabar. Gunung ini terletak di bagian selatan Kabupaten Bandung dengan titik tertinggi 2.343 meter di atas permukaan air laut. Namun sebagian orang mengatakan nama Malabar tersebut berasal dari singkatan dari jurusan akhir kereta ini, yakni Malang-Bandung Raya.

Pada hari Jumat, tanggal 30 April 2010, pukul 15.30 meluncur perjalanan perdana KA Malabar (Malang–Bandung Raya) secara bersamaan baik dari stasiun Bandung maupun dari stasiun Malang. Peresmian dari stasiun Bandung akan dilakukan oleh Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, Dirjen Perkeretaapian Tundjung Inderawan, dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, didampingi pejabat terkait lainnya.
Sesuai jadwal perjalanannya, KA Malabar yang menempuh jarak sejauh 779 km ini dijadwalkan tiba di Stasiun Malang pukul 10.06 WIB dengan melewati beberapa stasiun pemberhentian, yaitu Kiaracondong, Cipeundeuy, Tasikmalaya, Banjar, Karanganyar,Kutoarjo, Yogyakarta, Solo Balapan, Paron, Madiun, Nganjuk, Kediri, Tulungagung, Blitar, Wlingi, dan Kepanjen. Adapun perjalanan KA Malabar dari Malang dijadwalkan tiba di stasiun Bandung pukul 06.04 WIB.
KA Malabar adalah perwujudan dari aspirasi masyarakat yang menginginkan adanya kereta api dari Bandung langsung menuju Malang, Jawa Timur. Masyarakat tinggal memilih kelas KA yang diinginkan sesuai kemampuannya, karena disediakan 3 macam kelas sekaligus yaitu eksekutif, bisnis, dan ekonomi plus.
Rangkaian KA Malabar terdiri dari 3 kereta kelas eksekutif, 2 kereta kelas bisnis, 2 kereta kelas ekonomi AC, 1 kereta makan, dan 2 kereta bagasi. Keseluruhan KA memakai AC, serta tarifnya, untuk gerbong eksekutif, Rp200.000,00, bisnis Rp180.000,00, dan ekonomi AC Rp120.000,00.
 

Ka Malioboro Ekspress

Kereta api Malioboro Ekspres adalah kereta api kelas Eksekutif dan Ekonomi AC yang dioperasikan PT Kereta Api Indonesia (Persero) di Pulau Jawa dengan jurusan Malang Kota Baru-Yogyakarta Tugu via Madiun dan Blitar dan sebaliknya. Kereta api ini diambil dari nama jalan di Kota Yogyakarta yakni Jalan Malioboro.
KA 99 Malioboro Ekspres (Malang Kota Baru-Yogyakarta Tugu)
Stasiun Kedatangan Keberangkatan
Malang Kota Baru - 08.00
Kepanjen 08.28 08.31
Wlingi 09.24 09.26
Blitar 09.54 09.58
Tulungagung 10.38 10.41
Kediri 11.17 11.20
Nganjuk 12.10 12.12
Madiun 12.53 12.58
Solo Balapan 14.14 14.18
Yogyakarta Tugu 15.06 -
KA 100 Malioboro Ekspres (Yogyakarta Tugu-Malang Kota Baru)
Stasiun Kedatangan Keberangkatan
Yogyakarta Tugu - 20.15
Solo Balapan 21.03 21.11
Sragen 21.36 21.42
Kedunggalar 22.09 22.16
Madiun 22.45 22.53
Nganjuk 23.33 23.35
Kediri 00.24 00.27
Tulungagung 01.03 01.05
Blitar 01.46 01.51
Wlingi 02.19 02.22
Kepanjen 03.15 03.18
Malang Kota Lama 03.43 03.45
Malang Kota Baru 03.50 -





Ka Gajayana

Kereta api Gajayana diresmikan pengoperasiannya pada tanggal 28 Oktober 1999. Sempat dirangkaikan dengan kelas bisnis pada awal pengoperasiannya. Nama Gajayana berasal dari seorang raja dari Kerajaan Kanjuruhan yang bernama Sang Liswa (anak dari Dewa Shima) dan terkenal dengan gelar Gajayana yang sangat dicintai oleh para brahmana dan rakyatnya karena membawa ketentraman di seluruh negeri. Kerajaan Kanjuruhan ini berpusat di wilayah Dinoyo, Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.
Kereta ini beroperasi dengan kelas eksekutif dan bisnis pada awalnya, karena KA Turangga baru mendapat rangkaian baru dari INKA, maka kereta kelas bisnisnya diberi ke Gajayana. Pada tahun 2001, karena KA Gajayana mendapat rangkaian baru dari INKA, maka kereta ini menjadi rangkaian full eksekutif.
Sejak Oktober 2008 rangkaian Gajayana diubah menjadi kereta Argo, menggunakan kereta eksekutif (K1) satwa. Pasca Lebaran 2009, rangkaian kereta api Gajayana diubah menjadi gerbong kaca pesawat (keluaran 2009) dan kereta Gajayana satwa kini digunakan untuk KA Bangunkarta Eksekutif sejak 5 Desember 2009. Rangkaian baru ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, di Stasiun Jakarta Kota.
Perjalanan sejauh 907 km ditempuh dalam waktu sekitar 14 jam 30 menit dan hanya berhenti di Stasiun Malang, Kepanjen, Wlingi, Blitar, Tulungagung, Kediri, Kertosono, Madiun, Solo Balapan, Yogyakarta, Purwokerto, Cirebon, Jatinegara, dan berakhir di Stasiun Gambir.
Rangkaian Kereta Api Gajayana terdiri dari 6 sampai 8 K1 Argo, 1 Kereta Makan motif Batik (KM1), 1 Kereta Pembangkit listrik (P), dan 1 kereta Bagasi (B).







Ka Bima

Kereta api Bima adalah kereta api kelas eksekutif satwa sekelas argo yang dioperasikan PT Kereta Api Indonesia (Persero) di Pulau Jawa dengan jurusan Stasiun Gambir (GMR) - Stasiun Surabaya Gubeng (SGU) dan Stasiun Surabaya Gubeng (SGU) - Stasiun Malang (ML) dan sebaliknya dengan melewati jalur selatan. Meskipun kelas satwa, KA Bima adalah KA Eksekutif sekelas Argo dan menggunakan kereta Argo, dalam hal ini adalah KA eks-Argo Bromo (K1 0 95 xx JAKK).
Kereta api Bima pertama kali diluncurkan pada tanggal 1 Juni 1967; mengawali sejarah pengoperasian kereta api berpengatur suhu ruangan/ Air Conditioner bersistem Modern di Indonesia. KA ini melayani perjalanan koridor Jakarta - Surabaya lewat Purwokerto, Yogyakarta, Solo, dan Madiun.

Di awal pengoperasiannya, KA Bima dilengkapi dengan kereta berfasilitas tempat tidur kelas I (SAGW) dan kelas II (SBGW) dan eksterior kereta yang sengaja dicat dengan warna biru. Seiring waktu, kereta tidur mulai diganti dengan kereta bertempat duduk. Sejak tanggal 9 Juni 1990 KA Bima mengalami perubahan interior menjadi kereta kelas eksekutif dengan tetap dilengkapi fasilitas pendingin ruangan (AC) dengan menghapus fasilitas kereta bertempat tidur. Tetapi, kereta tidur (couchette) digunakan sampai tahun 1995 dan akhirnya dihilangkan.
Perubahan layanan dilakukan lagi sejak tanggal 1 Agustus 2002 dengan mengganti rangkaian kereta api Bima dengan rangkaian kereta api sekelas Argo (eks-Argo Bromo JS-950, kode K1 0 95 xx) dengan kapasitas angkut sebanyak 300 - 400 orang (membawa rangkaian 6 - 8 kereta kelas eksekutif). Rangkaian KA Bima terdiri dari 6 - 8 kereta kelas eksekutif argo (K1), 1 Kereta Makan Eksekutif (KM1), 1 Kereta Pembangkit Listrik (P), dan 1 Kereta Bagasi (B). KA eks-Argo Bromo yang digunakan Bima memiliki ciri khas yaitu AC yang kotak (buatan 1995), berbeda dengan KA Argo setelahnya (buatan 1996 yang AC-nya berbentuk lebih mengikuti lengkung atap tapi agak kotak, dan buatan 1998-2002 yang AC-nya berbentuk melengkung). Meskipun begitu, terkadang KA Bima memakai KA Argo generasi kedua atau KA Retrofit jendela pesawat.

Perjalanan Gambir - Surabaya Gubeng - Malang melalui Lintas Selatan ditempuh dalam waktu kurang lebih 13 jam dan berhenti di stasiun Jatinegara (arah ke Jakarta), Jatibarang, Cirebon, Purwokerto, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun, Jombang, Mojokerto, Surabaya Gubeng, Sidoarjo, Bangil, Lawang, Malang. Selain itu, banyak penumpang KA Bima yang melanjutkan perjalanan ke Denpasar, Jember, Pasuruan, Probolinggo dan Banyuwangi dengan menggunakan Kereta api Mutiara Timur.
Pada pagi harinya, rangkaian KA Bima yang berada di Surabaya digunakan untuk trayek Surabaya - Malang. Sedangkan KA Bima yang berada di Jakarta diistirahatkan di Manggarai untuk diberangkatkan kembali pada sore hari.






KRDE Jenggala

Kereta api Jenggala adalah kereta api rel diesel (KRD) perintis milik PT Kereta Api Indonesia yang melayani rute Surabaya-Mojokerto-Tulangan-Sidoarjo. Kereta api ini diresmikan pada tanggal 12 November 2014 untuk melayani rute perintis di jalur antara Stasiun Sidoarjo sampai dengan Stasiun Tarik dan bersambung hingga Stasiun Mojokerto. Sarana KRD Jenggala terdiri dari dua rangkaian KRDI AC terbaru buatan PT Industri Kereta Api (INKA), Madiun, yang masing-masing terdiri dari 4 unit kereta rel diesel kelas ekonomi AC.
KRD Jenggala adalah kereta api pertama yang melayani jalur kereta api Sidoarjo-Tarik setelah jalur tersebut diaktifkan kembali.

http://www.railway.web.id/2014/11/jadwal-dan-harga-tiket-ka-jenggala.html







Ka Jaka Tingkir

Kereta api Jaka Tingkir adalah kereta api kelas ekonomi yang melayani rute Purwosari - Pasar Senen. Kereta api ini diluncurkan pada tanggal 8 Desember 2013. Awalnya, kereta api ini diberangkatkan dari Stasiun Solo Jebres. Namun, stasiun itu rencananya akan dijadikan sebuah museum, sehingga pemberangkatan Kereta api Bengawan dan kereta api ini dpindahkan ke Stasiun Purwosari.
Kereta api ini diluncurkan untuk mengangkut penumpang yang hendak menggunakan kereta api Bengawan namun tak mendapat tiket kereta. Uniknya, kereta api ini hanya melayani rute tertentu, misalnya pada hari Senin kereta api ini melayani rute Purwosari-Pasar Senen. Sedangkan pada hari Selasa kereta api ini melayani rute Pasar Senen-Purwosari.
Kereta api ini berhenti di Stasiun Klaten, Stasiun Yogya Lempuyangan, Stasiun Wates, Stasiun Kutoarjo, Stasiun Gombong, Stasiun Purwokerto, Stasiun Cirebon Prujakan, Stasiun Jakarta Jatinegara, dan berakhir di Stasiun Pasar Senen. Kereta api ini membawa 10 K3 (kereta ekonomi), 1 KMP3 (kereta makan ekonomi), dan 1 KP3 (kereta pembangkit ekonomi).
Mulai bulan November 2014 KA Jaka Tingkir menggunakan rangkaian kereta ekonomi AC baru buatan INKA seperti yang digunakan pada KA Krakatau, Jayabaya Utara dll. Harga tiket promo sampai 30 November 2014 adalah Rp. 150.000,-.

Peluncuran KA Jaka Tingkir yang menggunakan 2 set rangkaian K3AC yang baru. Sebelumnya, KA Jaka Tingkir hanya menggunakan satu set rangkaian K3 lama berwarna kuning, sehingga perjalanan yang bisa dilaksanakan hanya dua hari sekali. Saat ini KA Jaka Tingkir telah bisa berjalan setiap hari dengan menggunakan dua set rangkaian K3AC yang baru buatan PT INKA Madiun.

Grand Launching ini dilaksanakan pada tanggal 1 Desember 2014 di Stasiun Purwosari Daerah Operasi VI Yogyakarta. Acara ini dipimpin oleh Kadaop VI Bapak Sunarjo. Beliau juga yang memberangkatkan rangkaian KA Jaka Tingkir ini.

KA Jaka Tingkir melayani relasi dari Stasiun Purwosari menuju Jakarta Pasar Senen, dengan jadwal keberangkatan dari Stasiun Purwosari pada pukul 16.20 dan dari Stasiun Jakarta Pasar Senen pada pukul 12.50 WIB